Sabtu, 24 November 2012

Sejarah Desa Banyuasri

Sejarah
Sejarah Singkat Kelurahan Banyuasri
Menelusuri sejarah kelurahan Banyuasri dari Zaman Kerajaan sampai terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kata-kata bijak menyebutkan: segala abad adalah bersambung oleh adanya berbagai sebab dan akibat yang tidak putus-putus dan telah mengikat segala yang terdapat sebelumnya. Pada masa Buleleng dipimpin oleh Raja Panji Sakti sekitar abad 17 awalnya, Kelurahan Banyuasri bernama Banyumala yang mana itu sudah ada penduduk yang ditinggal khususnya dibatar sungai kemudian karena terjadi beberapa hambatan/halangan terutma pada musim hujan, maka sepakatlah untuk pindah ke bagian timur sungai setelah salah satu keturunan Raja Buleleng yang bernama Dewa Bagus Manik bermukim di Banyumala karena melakukan kesalahan dan diselong oleh Raja Buleleng, setelah tinggal dan bermasyarakat dan diterima oleh masyarakat daerah tersebut, kemudian beliau mempunyai gagasan untuk membangun Pura Subak dan kemudian Pura-pura lainnya, mencetuskan nama Banyumala kemudian beliau diangkat menjadi pimpinan di wilayah Banyumala yang jumlah warganya tidak lebih dari 20 KK. Dalam perkembangan selanjutnya nama Banyumala (air jorok) dirubah berdasarkan hasil musyawarah dari semua komponen masyarakat menjadi Banyuasri (air suci).
Setelah bangsa Indonesia Merdeka pada tahun 1948 oleh Pemerintah Buleleng yang pada waktu iu dipimpin oleh Maha Dewa Banyuasri menjadi Desa Difinitif. Seiring dengan perjalanan waktu dengan bergulirnya pelaksana otonomi daerah dan kompleksitas pelayanan kemasyarakatan yang cukup tinggi khususnya dalam wilayah pemerintahan Kelurahan Banyuasri, sehingga untuk memberikan pelayanan yang lebih maksimal kepada masyarakat dan lebih memaksimalkan tugas umum pemerintahan dalam bidang pembangunan, pemberdayaan dan pelayanan masyarakat. Maka pada tahun 1981 terjadilah perubahan status wilayah dari Desa Banyuasri berubah menjadi Kelurahan Banyuasri.

Wilayah


Kelurahan Banyuasril secara administratif merupakan satu dari 29 desa/kelurahan yang berada di  Kecamatan Buleleng, Buleleng-Bali. Kelurahan Banyuasri memiliki luas wilayah 30.,10Ha dengan batas batas kelurahan sebagai berikut :


- Sebelah utara : Laut Bali
- Sebelah Timur: Kelurahan Kaliuntu
- Sebelah Selatan: Kelurahan Banjar Tegal
- Sebelah Barat: Desa Bakti Seraga

Jarak Pemerintahan Kelurahan :
1.     - Kecamatan : ± 0,5 Km
2.     - Kabupaten  : ± 1,5 Km
3.     - Provinsi      : ± 120 Km

DATA

Sarana pendidikan (jumlah dan Nama) :
1.     TK 3 buah yaitu: TK Diponegoro, TK Weda Purana, dan TK Imanuel
2.     SD 5 buah yaitu: SDn 1, SDN 2, SDN 3, SDN 4 dan SDN 5
3.     SMP 1 buah yaitu SMPN 2 Singaraja
4.     SMA 1 buah yaitu SMA Kerta Wisata
Jumlah penduduk yang memiliki KTP dan KK
1.     Yang sudah memiliki KTP sebanyak 3,855 orang
2.     Yang sudah memiliki KK sebanyak 1,306 KK

Jumlah balita dan lansia :
1.     - Jumlah balita : 308 orang
2.     - Jumlah lansia : 278 orang

Kegiatan penimbangan balita tahun 2009 :
-       60 kali penimbangan

Sarana kesehatan :
-       Posyandu sebanyak 5 unit

Sarana dan prasarana media informasi :
1.     Jumlah sarana komputer pada kantor kelurahan sebanyak 1 unit
2.     Jumlah penduduk yang punya TV 1,786 KK, radio: 1,903 KK
3.     Jumlah penduduk yang berlangganan koran: 423 orang
4.     Jumlah penduduk yang memiliki HP: 4,321 orang
5.     Telepon: 329 KK
6.     Jumlah penduduk yang mempunyai komputer: 136

Penduduk

Jumlah Penduduk Kelurahan Banyuasri th 2010
Laki-laki      : 3.191 orang
Perempuan : 3125 orang
Jumlah   :      6.316 orang

Mata pencaharian penduduk : Petani, Buruh tani, PNS, pedagang, buruh bangunan, wiraswasta, dan pertukangan

Potensi
Potensi Kelurahan yang dikembangkan : Home industri, pertanian dan pertanian


Tidak ada komentar:

Posting Komentar