Sejarah
Sejarah Singkat Kelurahan Banyuasri
Menelusuri sejarah kelurahan Banyuasri dari Zaman Kerajaan sampai
terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kata-kata bijak menyebutkan:
segala abad adalah bersambung oleh adanya berbagai sebab dan akibat yang tidak
putus-putus dan telah mengikat segala yang terdapat sebelumnya. Pada masa
Buleleng dipimpin oleh Raja Panji Sakti sekitar abad 17 awalnya, Kelurahan
Banyuasri bernama Banyumala yang mana itu sudah ada penduduk yang ditinggal
khususnya dibatar sungai kemudian karena terjadi beberapa hambatan/halangan
terutma pada musim hujan, maka sepakatlah untuk pindah ke bagian timur sungai
setelah salah satu keturunan Raja Buleleng yang bernama Dewa Bagus Manik
bermukim di Banyumala karena melakukan kesalahan dan diselong oleh Raja
Buleleng, setelah tinggal dan bermasyarakat dan diterima oleh masyarakat daerah
tersebut, kemudian beliau mempunyai gagasan untuk membangun Pura Subak dan
kemudian Pura-pura lainnya, mencetuskan nama Banyumala kemudian beliau diangkat
menjadi pimpinan di wilayah Banyumala yang jumlah warganya tidak lebih dari 20
KK. Dalam perkembangan selanjutnya nama Banyumala (air jorok) dirubah
berdasarkan hasil musyawarah dari semua komponen masyarakat menjadi Banyuasri
(air suci).
Setelah bangsa Indonesia Merdeka pada tahun 1948 oleh Pemerintah
Buleleng yang pada waktu iu dipimpin oleh Maha Dewa Banyuasri menjadi Desa
Difinitif. Seiring dengan perjalanan waktu dengan bergulirnya pelaksana otonomi
daerah dan kompleksitas pelayanan kemasyarakatan yang cukup tinggi khususnya
dalam wilayah pemerintahan Kelurahan Banyuasri, sehingga untuk memberikan
pelayanan yang lebih maksimal kepada masyarakat dan lebih memaksimalkan tugas
umum pemerintahan dalam bidang pembangunan, pemberdayaan dan pelayanan masyarakat.
Maka pada tahun 1981 terjadilah perubahan status wilayah dari Desa Banyuasri
berubah menjadi Kelurahan Banyuasri.
Wilayah
Kelurahan
Banyuasril secara administratif merupakan satu dari 29 desa/kelurahan yang
berada di Kecamatan Buleleng, Buleleng-Bali. Kelurahan Banyuasri memiliki
luas wilayah 30.,10Ha dengan batas batas
kelurahan sebagai berikut :
- Sebelah utara : Laut Bali
- Sebelah Timur: Kelurahan Kaliuntu
- Sebelah Selatan: Kelurahan Banjar Tegal
- Sebelah Barat: Desa Bakti Seraga
- Sebelah utara : Laut Bali
- Sebelah Timur: Kelurahan Kaliuntu
- Sebelah Selatan: Kelurahan Banjar Tegal
- Sebelah Barat: Desa Bakti Seraga
Jarak Pemerintahan Kelurahan :
1.
- Kecamatan : ± 0,5 Km
2. - Kabupaten : ± 1,5
Km
3. -
Provinsi : ± 120 Km
DATA
Sarana pendidikan
(jumlah dan Nama) :
1. TK 3 buah yaitu: TK Diponegoro, TK Weda Purana, dan TK Imanuel
2. SD 5 buah yaitu: SDn 1, SDN 2, SDN 3, SDN 4 dan SDN 5
3. SMP 1 buah yaitu SMPN 2 Singaraja
4. SMA 1 buah yaitu SMA Kerta Wisata
Jumlah penduduk yang
memiliki KTP dan KK
1. Yang sudah memiliki KTP sebanyak 3,855 orang
2. Yang sudah memiliki KK sebanyak 1,306 KK
Jumlah balita dan lansia
:
1. - Jumlah balita : 308 orang
2. - Jumlah lansia : 278 orang
Kegiatan penimbangan
balita tahun 2009 :
- 60 kali penimbangan
Sarana kesehatan :
-
Posyandu sebanyak 5 unit
Sarana dan prasarana
media informasi :
1. Jumlah sarana komputer pada kantor kelurahan sebanyak 1 unit
2. Jumlah penduduk yang punya TV 1,786 KK, radio: 1,903 KK
3. Jumlah penduduk yang berlangganan koran: 423 orang
4. Jumlah penduduk yang memiliki HP: 4,321 orang
5. Telepon: 329 KK
6. Jumlah penduduk yang mempunyai komputer: 136
Penduduk
Jumlah
Penduduk Kelurahan Banyuasri th 2010
Laki-laki
: 3.191 orang
Perempuan
: 3125 orang
Jumlah :
6.316 orang
Mata pencaharian penduduk : Petani, Buruh tani, PNS, pedagang, buruh
bangunan, wiraswasta, dan pertukangan
Potensi
Potensi Kelurahan yang
dikembangkan : Home industri, pertanian dan pertanian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar